Selasa, 19 Februari 2019



ROKOK ELEKTRONIK LEBIH BERBAHAYA DARI ROKOK BIASA


WHO, Badan Kesehatan Dunia hanya mengingatkan kepada sang pengguna rokok elektronik agar kita bisa selamat dari maut, rokok elektronik ternyata tidak lebih sehat dari rokok teradisional, apa lagi ditemukan bahwa tokok “Modern” itu ada yang mengandung formalin dan “ACETAKDEHYDE”. Kejadian yang dilakukan kementrian kesehatan jepang menemukan sejumlah rokok elektronik menganduk 10 kaliu lebih banyak agen pennyebab kanker ketimbang rokok biasa, bahkan dalam sejumlah merek di temukan kandungan “Formalin” dan ACETALDEHYDE. Hal ini merupakan tamparan bagi industri rokok elektronik atau yang bisa disebut E-Cig, sebelum produksi ini disebut sebagai alternatif terhadap tembakau untuk membantu para perokok berhenti karena uapnya mengurangi hasrat terhadap nikotin.
E-Cig adalah perangkat elektronik yang memanaskan cairan berisi nikotin untuk menghasilkan UAP yang di hisap pertama dalam level tinggi terutama dalam panas tinggi, kami sekarang akan melihat efek apa yang ditimbulkan zat itu terhadap kesehatan, para pakar menganalisa sejumlah CARTRIDEE cairan E-Cig dengan menggunakan mesin yang menghisap 10 set 15 kali embusan peningkatan itu menghasilkan 1.500 Mg formalin per 15 kali embusan. Penulis berbincang-bincang pejabat kepada pejabat kementrian kesehatan, mengakui peningkatan Level Formalin yang di temukan disatu merek E-Cig, bukanlah bukti bahwa penguapan menambah resiko kanker, meskipun rata-rata merokok orang dewasa dalam angka rendah, seperti Negara lain jepang misalnya tidak mengatur rokok elektronik.
Agustus tahun yang lalau, Badan Kesehatan Dunia mengatur pelarangan menghisap rokok elektronik didalam ruangan di tempat umum dan penjualan terhadap anak di bawah umur karena resiko kesehatan.
Meskipun hanya ada sedikit riset terhadap efeknya WHO mengatakan, sudah cukup bukti untuk memperingatkan pengguna E-Cig terhadap para remaja bahkan wanita yang sedang hamil dan wanita yang berusia produktif, karenaq potensi paparan nikotin terhadap janin dan remaja memiliki konsekuwensi jangka panjang terhadap perkembangan otak. Wah, harus hati-hati jaga kesehatan karena sehat itu mahal coy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar