BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG.
Beberapa jenis media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran. Setiap jenis media pasti punya kelebihan dan kelemahan. Pemahanan
masing-masing karakteristik media , akan membantu Anda dalam pemilihan jenis
media yang paling tepat untuk kegiatan pembelajaran. Sebelum kita gunakan,
media harus kita pilih secara cermat. Memilih media yang terbaik untuk tujuan
pembelajaran bukanlah pekerjaan yang mudah. Pemilihan itu rumit dan sulit,
karena harus mempertimbangkan berbagai faktor.
1.2. RUMUSAN MASALAH.
1. Pemilihan Media.
2. Pendekatan/ Model
Pemilihan Media Pembelajaran.
3. Kriteria Pemilihan
Media.
4. Prinsip-prinsip
Pemilihan Media Pembelajaran.
5. Prosedur pemilihan
Media pembelajaran
1.3. TUJUAN.
1. Mengetahui
cara Pemilihan
Media.
2. Mengetahui Perbedaan Pendekatan/ Model Pemilihan Media Pembelajaran.
3. Mengetahui Kriteria Pemilihan Media.
4. Mengetahui Prinsip-prinsip Pemilihan Media Pembelajaran.
5. Mengetahui Prosedur pemilihan Media pembelajaran
1.4. MANFAAT.
Bertambahnya wawasan mengenai pembahasan Pemilihan
Media Pembelajaran dan mengetahui berbagai macam persoalan seputar Pemilihan
Media Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PEMILIHAN MEDIA.
Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen
sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian
integral dan harus sesuai dengan proses pembelajaran secara menyeluruh.
Pemilihan media adalah penggunaaan media dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang kita pilihUntuk itu,
pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu
banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
2.2. PENDEKATAN/ MODEL PEMILIHAN MEDIA
PEMBELAJARAN.
Anderson (1976) mengemukakan adanya dua pendekatan/
model dalam proses pemilihan media pembelajan, yaitu: model pemilihan tertutup
dan model pemilihan terbuka.
1. Pemilihan tertutup terjadi apabila alternatif
media telah ditentukan “dari atas” (misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga
mau tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai. Misalnya saja, telah
ditetapkan bahwa media yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi
demikian, bukanlah mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan, dan bukan
media lain? Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih topik-topik apa saja
yang tepat untuk disajikan melalui media audio.
2. Model pemilihan terbuka merupakan kebalikan
dari pemilihan tertutup. Artinya, kita masih bebas memilih jenis media apa saja
yang sesuai dengan kebutuhan kita. Alternatif media harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini menuntut
kemampuan dan keterampilan guru untuk melakukan proses pemilihan. Seorang guru
kadang bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara pemilihan
terbuka dengan pemilihan tertutup.
2.3. KRITERIA PEMILIHAN MEDIA.
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara
sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat
pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan,
akan membawa akibat panjang yang tidak kita inginkan di kemudian hari.
Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan
dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut.
1.
Tujuan
Dalam memilih media harus melihat tujuannya
terlebih dahulu. Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif , psikomotor
atau kombinasinya. Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah
penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya? Jika visual, apakah perlu gerakan
atau cukup visual diam? Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan kita pada
jenis media tertentu, apakah media realia, audio, visual diam, visual gerak, audio
visual gerak dan seterusnya.
2. Sasaran Didik.
Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media.
bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang
sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya.
Apabila kita mengabaikan kriteria ini, maka media yang kita pilih atau kita
buat tentu tak akan banyak gunanya Karena pada akhirnya inilah yang akan
bermanfaat dari media pilihan itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar
dengan kondisi mereka.
3. Karateristik Media
Yang Bersangkutan.
Bagaimana karakteristik media tersebut. Apa
kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan
tujuan yang akan dicapai. Kita tidak akan dapat memilih media dengan baik jika
kita tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena
kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain,
mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu,
sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana
karaktristik media tersebut.
4. Waktu.
Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama
waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih,
serta berapa lama waktu yang tersedia / yang kita memiliki, cukupkah?
Pertanyaan lain adalah, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyajikan
media tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia dalam proses
pembelajaran? Tak ada gunanya kita memilih media yang baik, tetapi kita tidak
cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai pula terjadi, media yang telah
kita buat dengan menyita banyak waktu, tetapi pada saat digunakan dalam
pembelajran ternyata kita kekurangan waktu.
5. Biaya.
Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu
dalam memilih media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita
menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor
biaya menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan. Tidak mungkinkan tujuan
belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif
media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar. Media
yang mahal, belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar, dibanding
media sederhana yang murah.
6. Ketersediaan.
Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi
pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di
sekolah atau di pasaran. Bila harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu
tenaga dan sarana untuk membuatnya. Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses
tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan melalui
media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video
player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.
7. Konteks penggunaan.
Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi
dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk
belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau masal. Dalam hal ini,
perlu merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita
gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana
konteks penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran.
8. MutuTeknis.
Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media
siap pakai yang telah ada, misalnya program audio, video, grafis atau media
cetak lain. Bagaimana mutu teknis media tersebut, apakah visualnya jelas,
menarik dan cocok. Apakah suaranya jelas dan enak didengar. Perlu diinggat
bahwa jika program media itu hanya menjajikan sesuatu yang sebenarnya bisa
dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi kita
gunakan.
2.4. PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN.
Pemilihan media merupakan keputusan yang menarik
dan menentukan terhadap ketepatan jenis media yang akan digunakan yang
selanjutnya sangat mempengaruhi efektvitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Dalam menentukan ketepatan media yang akan dipersiapkan dan digunakan melalui
proses pengambilan keputusan adalah berhubungan dengan kemampuan yang dimiliki
oleh media termasuk kelebihan dari karakteristik media yang bersangkutan
dihubungkan dengan berbagai komponen pembelajaran. Belum tentu jenis media yang
mahal, modern dan serba maju akan mendukung terciptanya pembelajaran yang
efektiv dan efisien. Sebaliknya jenis media sederhana, harganya murah, mudah
dibuat atau mudah didapat mungkin lebih efektif dan efisien dibanding yang
lebih modern tersebut Begitu juga posisi media dalam pola pembelajaran yang
akan dilaksanakan sangat mempengaruhi ketepatan jenis media yang akan
digunakan.
2.5. PROSEDUR PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN.
Dalam proses pemilihan ini, Anderson (1976)
mengemukakan prosedur pemilihan media menggunakan pendekatan flowchart (diagram
alur). Dalam proses tersebut ia mengemukan beberapa langkah dalam pemilihan dan
penentuan jenis penentuan media, yaitu :
1.
Menentukan apakah pesan yang akan kita sampaikan melalui media termasuk
pesan
pembelajaran atau hanya sekedar informasi umum /
hiburan. Jika hanya sekedar
informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang
dikembangkan khusus untuk
pemilihan media yang bersifat / untuk keperluan
pembelajaran.
2.
Menentukan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau
hanya
sekedar alat bantu mengajar bagi guru (alat
peraga). Jika sekedar alat peraga, proses
juga dihentikan ( diabaikan).
3.
Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih bersifat kognitif, afektif
atau
psikomotor.
4.
Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan
dicapai, dengan
mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan,
fasilitas yang tersedia, kemampuan
produksi dan biaya.
5.
Mereview kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat
atau masih
terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif jenis
media lain yang lebih tepat.
6.
Merencanakan, mengembangkan dan memproduksi media.
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN.
Ada sejumlah media pembelajaran yang dapat dipilih
atau diperbandingkan. Sekalipun telah dikenal betul tentang sifat dan
karakteristik dari berbagai macam media, tidak akan ada gunanya jika tidak
tersedia sejumlah media yang akan dipilih. Karena pada hakekatnya pemilihan
adalah proses pengambilan keputusan untuk menetapkan media yang paling cocok
dipakai untuk kegiatan pembelajaran, berarti harus terdapat sejumlah media yang
diperbandingkan. Begitu juga jika jenis media yang diperbandingkan terbatas
maka jenis media yang ditetapkan untuk digunakan juga terbatas apa adanya. Ada
sejumlah kriteria atau norma yang dipakai dalam proses pemilihan. Prinsip ini
merupakan hal yang terpenting dalam proses pemilihan karena akan dipakai dan
digunakan serta menentukan jenis media yang ditentukan. Sejumlah kriteria atau
norma yang dikembangkan harus disesuaikan dengan keterbatasan kondisi setempat
mulai dari tujuan yang ingin dicapai, fasilitas, tenaga maupun dana, dampak
kemudahan yang diperolehnya serta efisiensi dan efektivitasnya.
3.2.
SARAN.
Sebagai teknolog pendidikan harus mengenal betul
sifat dan karakteristik dari masing-masing media tersebut agar media yang akan
dipilih betul-betul tepat sesuai dengan yang dibutuhkan dalam kegiatan
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Rahadi, Aristo. 2008. Memilih Media Pembelajaran : Aristo Rahadi Blog,
(online), (http://aristorahadi.wordpress.com/, diakses 02 Juni 2008)
Choirullah. 2009. Penerapan Pemilihan Media Pembelajaran. Novel Afnan
Blogspot, (online),
Wijaya, Cece.dkk.1988. Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan. Bandung
Remadja Karya.
Sulaiman, Dadang. 1988. Teknologi/Metodologi Pengajaran. Jakarta P2LPTK
Ditjen Dikti
Sastrawijaya, Tresna.1988. Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi.
Jakarta: P2LPTK . Depdikbud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar