Senin, 16 Oktober 2017

makalah tentang ketetapan dalam memilih media pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    LATAR BELAKANG.
Beberapa jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Setiap jenis media pasti punya kelebihan dan kelemahan. Pemahanan masing-masing karakteristik media , akan membantu Anda dalam pemilihan jenis media yang paling tepat untuk kegiatan pembelajaran. Sebelum kita gunakan, media harus kita pilih secara cermat. Memilih media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran bukanlah pekerjaan yang mudah. Pemilihan itu rumit dan sulit, karena harus mempertimbangkan berbagai faktor.

1.2.    RUMUSAN MASALAH.
1.      Pemilihan Media.
2.      Pendekatan/ Model Pemilihan Media Pembelajaran.
3.      Kriteria Pemilihan Media.
4.      Prinsip-prinsip Pemilihan Media Pembelajaran.
5.      Prosedur pemilihan Media pembelajaran

1.3.    TUJUAN.
1.      Mengetahui cara Pemilihan Media.
2.      Mengetahui Perbedaan Pendekatan/ Model Pemilihan Media Pembelajaran.
3.      Mengetahui Kriteria Pemilihan Media.
4.      Mengetahui Prinsip-prinsip Pemilihan Media Pembelajaran.
5.      Mengetahui Prosedur pemilihan Media pembelajaran

1.4.    MANFAAT.
Bertambahnya wawasan mengenai pembahasan Pemilihan Media Pembelajaran dan mengetahui berbagai macam persoalan seputar Pemilihan Media Pembelajaran.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1.   PEMILIHAN MEDIA.
Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Pemilihan media adalah penggunaaan media dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang kita pilihUntuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing.

2.2.    PENDEKATAN/ MODEL PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN.
Anderson (1976) mengemukakan adanya dua pendekatan/ model dalam proses pemilihan media pembelajan, yaitu: model pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka.
1.   Pemilihan tertutup terjadi apabila alternatif media telah ditentukan “dari atas” (misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai. Misalnya saja, telah ditetapkan bahwa media yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi demikian, bukanlah mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan, dan bukan media lain? Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih topik-topik apa saja yang tepat untuk disajikan melalui media audio.

2.   Model pemilihan terbuka merupakan kebalikan dari pemilihan tertutup. Artinya, kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan kita. Alternatif media harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini menuntut kemampuan dan keterampilan guru untuk melakukan proses pemilihan. Seorang guru kadang bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dengan pemilihan tertutup.

2.3.   KRITERIA PEMILIHAN MEDIA.
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak kita inginkan di kemudian hari.
Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut.
1.                    Tujuan
Dalam memilih media harus melihat tujuannya terlebih dahulu. Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif , psikomotor atau kombinasinya. Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya? Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam? Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan kita pada jenis media tertentu, apakah media realia, audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak dan seterusnya.

2.      Sasaran Didik. 
Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media. bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya. Apabila kita mengabaikan kriteria ini, maka media yang kita pilih atau kita buat tentu tak akan banyak gunanya Karena pada akhirnya inilah yang akan bermanfaat dari media pilihan itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar dengan kondisi mereka.

3.      Karateristik Media Yang Bersangkutan. 
Bagaimana karakteristik media tersebut. Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai. Kita tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut.

4.      Waktu. 
Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta berapa lama waktu yang tersedia / yang kita memiliki, cukupkah? Pertanyaan lain adalah, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran? Tak ada gunanya kita memilih media yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai pula terjadi, media yang telah kita buat dengan menyita banyak waktu, tetapi pada saat digunakan dalam pembelajran ternyata kita kekurangan waktu.
5.      Biaya. 
Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor biaya menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan. Tidak mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar. Media yang mahal, belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar, dibanding media sederhana yang murah.

6.      Ketersediaan. 
Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di sekolah atau di pasaran. Bila harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu tenaga dan sarana untuk membuatnya. Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan melalui media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.

7.      Konteks penggunaan. 
Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau masal. Dalam hal ini, perlu merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran.

8.      MutuTeknis. 
Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media siap pakai yang telah ada, misalnya program audio, video, grafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu teknis media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok. Apakah suaranya jelas dan enak didengar. Perlu diinggat bahwa jika program media itu hanya menjajikan sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi kita gunakan.



2.4.   PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN.
Pemilihan media merupakan keputusan yang menarik dan menentukan terhadap ketepatan jenis media yang akan digunakan yang selanjutnya sangat mempengaruhi efektvitas dan efisiensi proses pembelajaran. Dalam menentukan ketepatan media yang akan dipersiapkan dan digunakan melalui proses pengambilan keputusan adalah berhubungan dengan kemampuan yang dimiliki oleh media termasuk kelebihan dari karakteristik media yang bersangkutan dihubungkan dengan berbagai komponen pembelajaran. Belum tentu jenis media yang mahal, modern dan serba maju akan mendukung terciptanya pembelajaran yang efektiv dan efisien. Sebaliknya jenis media sederhana, harganya murah, mudah dibuat atau mudah didapat mungkin lebih efektif dan efisien dibanding yang lebih modern tersebut Begitu juga posisi media dalam pola pembelajaran yang akan dilaksanakan sangat mempengaruhi ketepatan jenis media yang akan digunakan.

2.5.   PROSEDUR PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN.
Dalam proses pemilihan ini, Anderson (1976) mengemukakan prosedur pemilihan media menggunakan pendekatan flowchart (diagram alur). Dalam proses tersebut ia mengemukan beberapa langkah dalam pemilihan dan penentuan jenis penentuan media, yaitu :
1.                  Menentukan apakah pesan yang akan kita sampaikan melalui media termasuk pesan
pembelajaran atau hanya sekedar informasi umum / hiburan. Jika hanya sekedar
informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan khusus untuk
pemilihan media yang bersifat / untuk keperluan pembelajaran.
2.                  Menentukan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau hanya
sekedar alat bantu mengajar bagi guru (alat peraga). Jika sekedar alat peraga, proses
juga dihentikan ( diabaikan).
3.                  Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih bersifat kognitif, afektif atau
psikomotor.
4.                  Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai, dengan
mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan
produksi dan biaya.
5.                  Mereview kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat atau masih
terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang lebih tepat.
6.                  Merencanakan, mengembangkan dan memproduksi media.

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN.
Ada sejumlah media pembelajaran yang dapat dipilih atau diperbandingkan. Sekalipun telah dikenal betul tentang sifat dan karakteristik dari berbagai macam media, tidak akan ada gunanya jika tidak tersedia sejumlah media yang akan dipilih. Karena pada hakekatnya pemilihan adalah proses pengambilan keputusan untuk menetapkan media yang paling cocok dipakai untuk kegiatan pembelajaran, berarti harus terdapat sejumlah media yang diperbandingkan. Begitu juga jika jenis media yang diperbandingkan terbatas maka jenis media yang ditetapkan untuk digunakan juga terbatas apa adanya. Ada sejumlah kriteria atau norma yang dipakai dalam proses pemilihan. Prinsip ini merupakan hal yang terpenting dalam proses pemilihan karena akan dipakai dan digunakan serta menentukan jenis media yang ditentukan. Sejumlah kriteria atau norma yang dikembangkan harus disesuaikan dengan keterbatasan kondisi setempat mulai dari tujuan yang ingin dicapai, fasilitas, tenaga maupun dana, dampak kemudahan yang diperolehnya serta efisiensi dan efektivitasnya.

3.2. SARAN.
Sebagai teknolog pendidikan harus mengenal betul sifat dan karakteristik dari masing-masing media tersebut agar media yang akan dipilih betul-betul tepat sesuai dengan yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran.












DAFTAR PUSTAKA

Rahadi, Aristo. 2008. Memilih Media Pembelajaran : Aristo Rahadi Blog, (online), (http://aristorahadi.wordpress.com/, diakses 02 Juni 2008)
Choirullah. 2009. Penerapan Pemilihan Media Pembelajaran. Novel Afnan Blogspot, (online),
Wijaya, Cece.dkk.1988. Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan. Bandung Remadja Karya.
Sulaiman, Dadang. 1988. Teknologi/Metodologi Pengajaran. Jakarta P2LPTK Ditjen Dikti
Sastrawijaya, Tresna.1988. Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: P2LPTK . Depdikbud


Tidak ada komentar:

Posting Komentar